
Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jakarta menilai pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) memanjakan rakyat dan perlahan menjadikan bangsa bermental pengemis.
Sekretaris DPD KNPI DKI Jakarta, Raden Umar, mengatakan hal itu dalam diskusi yang bertema "Kebijakan Pemerintah dan Strategi Bisnis Pertamina atas Kenaikan BBM" di kantor DPD KNPI, Rawamangun, Jakarta Timur Kamis (27/6),
"Saya tidak sepakat program BLSM yang dilakukan pemerintah, karena bisa membuat masyarakat tidak terdidik dan memanjakan masyarakat, sehingga menjadi bangsa pengemis," tegasnya.
Pada prinsipnya, lanjut Umar, kompensasi dari pencabutan subsidi harus diarahkan kepada pendididkan, fasilitas kesehatan dan akses jalan.
"Kalau di negara maju, memang tidak ada subsidi BBM. Tapi fasilitas umum, pendidikan, kesehatan, betul-betul diperhatikan. Ini yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah," jelasnya.
Terkait pembagian BLSM yang dilakukan beberapa tokoh politik di daerah, Umar menilai hal tersebut merupakan penyalahgunaan kewenangan dan berunsur politis
"Kenaikan BBM bersifat politis setiap jelang pemilu, dan pembagian BLSM dijadikan kelebihan yang luar biasa untuk kepentingan Parpol. Lihat saja yang dilakukan Jero Wacik (Menteri ESDM) di Bali, Tifatul Sembiring (Menkominfo) di Medan dan Salim Assegaf (Mensos)," urainya.
Dia tambahkan, seharusnya pemerintah membangun kilang-kilang minyak Pertamina dan berani menasionalisasi kilang-kilang minyak yang kebanyakan milik asing.(yus/rmol)
Sumber
Download Video ABG Telanjang
0 komentar:
Posting Komentar