Suami jarang di rumah, itu pertanda lelaki sibuk. Bisa dalam karier, bisa non karier. Dalam karier misalnya, anggota DPR yang studi banding melulu, karena itu wujud pengabdian pada rakyat (katanya) yang diwakili. Tapi non karier, ini yang sering jadi bahaya latent rumahtangga. Ngakunya turba ke sana kemari, eh nggak tahunya turba dalam artian "turu bareng" bersama wanita. Nah, istri cap apa yang nggak mencak-mencak?
Problem inilah yang kini tengah melilit rumahtangga Dwiyani – Andri, 33, warga Kelurahan Bentiring Permai, Kecamatan Muara Bangkahulu, Bengkulu. Meski mereka sudah berkoalisi sekian lama, tapi masih juga belum satu visi dalam kehidupan rumah tangga. Maunya istri, sepulang kerja Andri langsung pulang bersatu dalam keluarga. Tapi sebagai keluarga muda, Andri tak mau diatur-atur seperti itu. Maka biasanya, habis kerja masih kelayapan ke mana-mana, sehingga tiba di rumah sudah malam.
Bagi Dwiyani, sepanjang kepergiannya itu ada nilai margin (untung) untuk ekonomi keluarga, nggak masalah. Tapi yang terjadi, gaya hura-hura Andri yang suka kumpul-kumpul dengan kelompoknya ini justru berdampak pembengkakan anggaran. Karena gaji yang mestinya dibawa ke rumah, sering dipakai buat nraktir teman-teman. Mending kalau gajinya gede, wong buat makan sehari-hari saja pas-pasan.
Karena kelakuan yang demikian, Dwiyanti jadi kesal deh sama suami. Maka kemudian yang sering terjadi, begitu suami tiba di rumah sekitar pukul 21.00 malam, langsung diberi kuliah tujuh menit yang isinya berupa omelan dan gerutuan. Tentu saja minum dan makannya Andri jadi tak pernah nyaman, rasanya seret macam makan kue bolu tanpa minum!
Nyaris setiap hari dapat "kultum" non Aak Gym, Andri sampai pada sebuah wacana bahwa koalisi ini harus diakhiri. Dia berniat menceraikan istrinya. Maka kepada kiai setempat, secara agama talak itu dijatuhkan. Maka sejak itu, meski satu rumah, Andri sudah tidak lagi tidur seranjang dengan istrinya. Dan sejak itu pula, dia semakin jarang pulang, menjelma menjadi lelaki "Jarum Super" tanpa bandrol.
Karena sudah talak agama, mestinya Dwiyani tak perlu berharap banyak akan perginya suami. Tapi dia beranggapan lain, selama masih tinggal di rumahnya, tanggungjawab sebagai kepala rumahtangga harus ada. Soal jaminan onderdil, dia bisa memaklumi. Tapi jaminan material kok tiba-tiba juga berhenti, wah nanti dulu…..
Diam-diam Dwiyani mengadakan penyelidikan, hasilnya ternyata: Andri sudah punya WIL baru, sehingga kini Andri lebih banyak ngendon di rumah kontrakan sang gendakan. Buru-buru dia lapor polisi dan diadakan penggerebekan di rumah kontrakan Jl.
WR Supratman Kelurahan Bentiring. Dugaan benar, Andri ditemukan di situ bersama janda muda. Meski dalam kondisi tidak berbuat, keduanya pun digelandang ke Polsek Muara Bengkulu. Dalam pemeriksaan, Andri mengaku bahwa sudah cerai agama, hanya belum didafarkan ke Pengadilan Agama saja.
Dengan WIL sudah kawin agama, belum? (RB/Gunarso TS)
Sumber
Download Video ABG Telanjang
.jpg)
0 komentar:
Posting Komentar